Imbas Daging Kadaluarsa, Penjualan McDonald`s Global Turun
Metrotvnews.com, Jakarta: Waralaba makanan cepat saji McDonald`s merilis data penjualan global bulan Juli 2014 turun sebesar 2,5 persen. Penurunan angka penjualan ini diakibatkan lesunya penjualan di AS dan efek skandal keamanan makanan di Tiongkok.
Jaringan Waralaba dengan 35.000 gerai di seluruh dunia ini mengatakan penjualan di Asia yang paling terkena imbas skandal daging kadaluarsa di Tiongkok. Tercatat penurunan penjualan di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika tergerus 7,3 persen pada bulan Juli. Hanya Eropa yang mencatat kenaikan tipis penjualan sebesar 0,5 persen.
Penurunan penjualan di kawasan Asia itu tidak lepas dari laporan di Tiongkok pada Juli 2014 yang menunjukan pemasok daging olahan untuk McDonald`s kepergok menggunakan daging kadaluarsa. Hal tersebut berimplikasi hilangnya menu yang menggunakan daging olahan di gerai McDonald`s Tiongkok dan Hong Kong.
"Skandal itu telah menempatkan penjualan global masuk kategori tahun yang 'beresiko', penjualan akan relatif datar tahun ini. Perusahaan saat ini sedang bekerja untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen," kata CEO McDonald`s Don Thompson dilansir AP pada Jum`at, (8/8/2014).
Jaringan Waralaba dengan 35.000 gerai di seluruh dunia ini mengatakan penjualan di Asia yang paling terkena imbas skandal daging kadaluarsa di Tiongkok. Tercatat penurunan penjualan di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika tergerus 7,3 persen pada bulan Juli. Hanya Eropa yang mencatat kenaikan tipis penjualan sebesar 0,5 persen.
Penurunan penjualan di kawasan Asia itu tidak lepas dari laporan di Tiongkok pada Juli 2014 yang menunjukan pemasok daging olahan untuk McDonald`s kepergok menggunakan daging kadaluarsa. Hal tersebut berimplikasi hilangnya menu yang menggunakan daging olahan di gerai McDonald`s Tiongkok dan Hong Kong.
"Skandal itu telah menempatkan penjualan global masuk kategori tahun yang 'beresiko', penjualan akan relatif datar tahun ini. Perusahaan saat ini sedang bekerja untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen," kata CEO McDonald`s Don Thompson dilansir AP pada Jum`at, (8/8/2014).